Kabupaten Asahan Darurat Genk Motor, GP Ansor Desak Kapolres Angkat Kaki

Polres Asahan Seakan Tidak Serius
Redaksi - Jumat, 03 Januari 2025 20:33 WIB
Kabupaten Asahan Darurat Genk Motor, GP Ansor Desak Kapolres Angkat Kaki
Poto: Istimewa
Korban genk motor Afiful Hadi (25) warga Kota Kisaran terbaring belum melapor ke kantor polisi.
drberita.id -Kejahatan jalanan yang didominasi Genk Motor di Kabupaten Asahan, akhir akhir ini semakin sering terjadi. Selain merampas sepeda motor korban, Genk Motor juga tidak segan segan melukai korbannya.

"Anggota Genk Motor di Kabupaten Asahan didominasi anak di bawah umur, miris kita melihat ini terjadi. Meski sudah berulang kali terjadi dan memakan korban, Polres Asahan seakan tidak respon atau keseriusan menanganinya," Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Asahan Ali Sofyan Hasibuan, Jumat 3 Januari 2025.

Ali yang baru selesai menjenguk korban keganasan Gank Motor, mengatakan korban Afiful terpaksa tidak jadi melapor ke pihak Polres Asahan karenakan tidak memiliki kelengkapan surat kenderaan.

Ali juga menyeritakan peristiwa korban Afiful Hadi (25) warga Kota Kisaran, yang mengalami luka parah karena terkena sabetan celurit Genk Motor pada Rabu 1 Januari 2025 dini hari.

Saat itu korban bersama temannya berboncengan dari Kota Tanjungbalai menuju Kisaran.

Sesampainya di lokasi, sekira pukul 03.30 WIB, di Jalan Lintas Sumatera, sekitaran Pondok Jati, Kecamatan Sei Dadap, korban diberhentikan dan dianiaya sekelompok Genk Motor bersenjatakan celurit, panah, pedang panjang, dan senjata tajam lainnya.

"Korban mengalami luka sabetan di tangan, kaki, dan luka di perut hampir mengenai paruparu," kata Ali.

Korban dapat menyelamatkan diri dengan menangkis serangan Genk Motor dengan menggunakan gitar yang dibawanya dan melompat melewati parit.

"(Pelaku) nekat dan sadis saya liat. Tapi pihak kepolisian sepertinya tidak serius menangani masalah itu. Bahkan terkesan lamban. Memang ada pelaku sempat diamankan, tapi gak lama dilepas begitu saja, alasan di bawah umur," cetusnya.

Dari kejadian dialami korban Afiful Hadi, Ali menilai Polres Asahan di bawah kepemimpinan Kapolres AKBP Afdhal Junaidi tidak memiliki strategi ataupun rencana kerja bisa menumpas dan menghentikan aksi kejahatan Genk Motor.

"Mengungkap peredaran narkotika yang para pelakunya sangat sulit dideteksi keberadaanya, terkenal licin dan juga kebanyakan profesional saja mereka mampu. Kenapa menghadapi para bocil anggota Genk Motor itu kok seperti kesulitan. Bingung kan?" ucap Ali tersenyum.

Satu lagi, sambung Ali, Polres Asahan terkesan hanya mengutamakan hal hal yang tidak terlalu penting dibanding keselamatan jiwa masyarakat.

"Saya dapat info, Oktober kemaren ada masyarakat yang hampir saja menjadi korban Genk Motor, kalau tidak salah kejadiannya di sekitaran Sei Kamah. Korban tidak jadi melapor ke Polres karena saat itu diminta menunjukan BPKB. Padahal saat itu ada rekaman CCTV kejadiannya," kata Ali.

Untuk itu, Ali berpendapat ada baiknya Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi angkat kaki bila tidak mampu mengatasi aksi kejahatan Genk Motor.

"Baru di zaman Kapolres sekarang ini, aksi Genk Motor merajalela. Kalau sebelum-sebelumnya setau saya tidak pernah. Begitu kejadian langsung ditumpas, gak berulang-ulang kejadiannya. Kalau ngurusi anak anak remaja yang meresahkan saja tidak mampu, mending angkat kaki dari Asahan ini," tegas Ali.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru