Aktivis 98 Menduga Aksi Demonstrasi Tolak Undang Undang TNI Disetting Bentrok

Redaksi - Sabtu, 29 Maret 2025 23:38 WIB
Aktivis 98 Menduga Aksi Demonstrasi Tolak Undang Undang TNI Disetting Bentrok
Poto: Istimewa
Aktivis 98 Ikhyar Velayati
drberita.id -Aktivis 98 Ikhyar Velayati menduga aksi demonstrasi tolak Undang Undang TNI yang berakhir ricuh dan bentrok dengan aparat kepolisian di berbagai daerah bukan spontanitas, tetapi ada pihak pihak tertentu yang mensetting dan memprovokasi.

"Saya menduga aksi demonstrasi menolak Undang Undang TNI di berbagai daerah disetting bentrok dengan aparat keamanan, tujuannya agar Pemerintah Prabowo saat ini terlihat refresif dan anti demokrasi," ungkap Ikhyar di Medan, Sabtu 29 Maret 2025.

Menurut mantan Tapol era Orba ini, sebenarnya tidak ada satu alasan pun yang masuk akal sehingga aksi demontrasi tersebut harus berakhir ricuh.

"Tidak ada alasan yang signifikan sebenarnya bagi para demonstran untuk bentrok dengan aparat, pertama ijin aksi dipermudah, sikap aparat keamanan juga standart dan persuasif, anggota dewan yang dituju juga bersedia dialog, apalagi aksinya di bulan ramadhan ketika umat Islam khusu' ibadah di bulan puasa, dan tentunya tidak ada satupun yang membahayakan dari segi perangkat aksi maupun isi tuntutan dari demonstran," jelasnya.

Sementara, kata Ikhyar, pihak kepolisian maupun pemerintah juga sangat berkeinginan aksi berjalan damai dan kondusif, tiba tiba aksi berakhir bentrok di berbagai daerah.

"Ini jadi pertanyaan besar bagi semua kalangan," cetusnya.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa penolakan Undang Undang TNI berbagai elemen masyarakat berakhir ricuh di berbagai daerah.

Setelah Jakarta, aksi kericuhan juga terjadi di Kota Kediri. Bentrok terjadi
bermula saat polisi berupaya membubarkan massa yang telah melewati batas waktu. Petugas yang menggunakan water canon mendapat perlawanan dari demonstran, yang merespons dengan lemparan batu dan petasan.

Akibat insiden ini, sedikitnya 21 pendemo ditangkap dan dibawa ke Mapolres Kediri Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sementara di Kota Medan, aksi saling dorong terjadi antara massa aksi dan aparat kepolisian. Akibatnya, lima peserta aksi terluka hingga pingsan di lokasi demonatrasi.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru