Pemerintah Butuh Rakyat!
Poto: Istimewa
Hasbil Mustaqim Lubis, S.T
Oleh: Hasbil Mustaqim Lubis, S.T Insan Muda Demokrat Indonesia
drberita.id | Terlalu banyak kebijakan yang ditentang masyarakat di era rezim saat ini dan saya pun akhirnya sampai di titik tulisan ini.
Awalnya saya hanya menduga, mungkin hanya pihak yang kecewa dengan hasil pemilihan presiden tahun 2019 yang akan mengkritik keras setiap kebijakan pemerintah, namun ternyata dugaan saya salah total.
Kita bisa lihat, bagaimana reaksi rakyat Indonesia ketika akan lahirnya UU Cipta Kerja, UU Minerba, Penanganan Pandemi Covid-19 termasuk korupsi bansos, kebijakan jaminan hari tua (JHT), wacana perpanjangan jabatan presiden dan terbaru yaitu persoalan minyak goreng. Rakyat bereaksi, rakyat bicara, rakyat menentang dengan keras.
Dengan fenomena di atas tersebut, seharusnya pemerintah intropeksi diri sekaligus berbenah cepat agar pemerintah tetap mendapatkan dukungan besar dari rakyat untuk mengeluarkan Indonesia dari berbagai persoalannya seperti defisit APBN yang melebar, naiknya utang luar negeri Indonesia, tingginya angka pengangguran dan kemiskinan dan lain sebagainya.
BACA JUGA:
Khawatir Buat Kegaduhan, Ketua PWI Madina Minta Polda Sumut Tahan AAN
Keadaan saat ini harus menjadi spirit bersama bahwa ada kapal besar yang harus kita selamatkan dari hantaman badai besar yaitu Indonesia. Jangan ada lagi pihak pihak yang mengedepan ego kekuasaan. Dengarkan dan ambil masukan bagus, lahirkan kebijakan yang tepat. Ini lah esensi dari spirit kebersamaan yang saya maksud di atas. Jika hal ini saja tidak mampu kita lakukan, maka saya meyakini persoalan Indonesia akan semakin berat untuk di selesaikan.
Perbedaaan pandangan dalam demokrasi itu sah sah saja. Kita hanya di minta dewasa dalam berdemokrasi, lalu kenapa ada lagi tembok besar antar kita sesama anak bangsa. Bukankah mendengarkan keluh kesah rakyat, mendengarkan masukan dari berbagai kalangan, merangkul berbagai basis rakyat adalah bagian dari cara merawat demokrasi?
Bisa kita lihat saat ini, indeks demokrasi Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun, bahkan di tahun 2020 kita meraih skor terendah yakni 6.3, terendah dalam 14 tahun terakhir.
Kondisi ini adalah pukulan telak ke wajah demokrasi kita, dan hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama, bahwa jangan sampai hal ini kita biarkan berlarut larut karena sangat membahayakan nasib demokrasi Indonesia.
BACA JUGA:
Laporan Pencabulan Anak 6 Tahun Tak Direspon Polsek Medan Kota, Alasan Tidak Ada Saksi dan Bukti
Dalam tulisan ini saya ingin mengajak semua pihak untuk sadar bersama, bahwa Indonesia sedang tidak baik baik saja. Banyak masalah yang harus di selesaikan, banyak regulasi yang harus di benahi, dan terpenting untuk masa depan Indonesia adalah persiapan dalam menghadapi bonus demografi Indonesia.
Dimana bonus demografi itu sendiri merupakan kondisi saat penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia non produktif. Jangan sampai Indonesia kehilangan momen emas ini. Oleh karena itu, kita harus mampu meletakkan pondasi yang tapat saat ini. Semuanya harus terkonsep dengan baik dan terukur agar ketika sampai di masa keemasan Indonesia, kita telah benar benar siap memanfaatkannya.
Untuk itu, pemerintah selaku eksekutif tidak lagi menutup diri terhadap berbagai masukan masyarakat. Jangan merasa paling benar karena faktanya ada kebijakan yang dibatalkan setelah adanya penolakan keras dari masyarakat.
BACA JUGA:
Koalisi Pemuda Garda Deli Minta KPK Usut Tuntas Aliran Dana Ciputra ke PTPN2
Terakhir, harapan saya dalam tulisan ini, ketika pemerintah sudah membuka diri, maka kita pun selaku rakyat rela bergandeng tangan memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia kita, kita sadar dengan apa yang di butuhkan Indonesia, kita lanjutkan perjuangan cita cita para pejuang kita terdahulu, kita perjuangkan amanat Pasal 33 UUD 1945 demi harkat dan martab rakyat Indonesia.
SHARE:
Editor
: Artam
Tags
Berita Terkait
Anggota GWA Penikmat Demokrasi Bincang Pagi Dengan Edy Rahmayadi
KPK Jangan Takut Periksa Lokot, Partai Demokrat Tidak Pernah Lindungi Kader Terlibat Korupsi
Rahudman: Demokrasi Indonesia Bisa Baik Jika Hukum di Atas Kekuasaan
200 Ahli Hukum di Sumut Siap Kawal AMIN Menang Pilpres 2024
Relawan Prabowo: Ini Pesta Demokrasi Bukan Perang
Hari Sumpa Pemuda: Rahudman Ajak Generasi Muda Aktif Sambut Pesta Demokrasi
Komentar