Revolusi Industri, Koperasi Bisa Juga Lirik Sektor Jasa Seperti Percetakan, Periklanan, Media
Redaksi - Kamis, 06 Februari 2025 19:32 WIB

Poto: Istimewa
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara Naslindo Sirait.
drberita.id -Koperasi harus terus berinovasi dan berkolaborasi agar bisa tetap relevan dan bersaing di era revolusi industri 4.0.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara Naslindo Sirait dalam pelatihan fundamental koperasi yang digelar Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia di Aula PLUT, Gedung PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu 5 Februari 2025.
"Inovasi menjadi kunci utama bagi koperasi untuk memenuhi kebutuhan anggotanya sekaligus meningkatkan daya saing," katanya.
Naslindo menjelaskan, koperasi harus mulai berani melakukan versifikasi produk dan layanan, serta mengembangkan layanan berbasis kebutuhan anggota. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia juga penting dilakukan agar koperasi semakin profesional.
"Koperasi harus mengadopsi teknologi dalam operasionalnya. Misalnya, dengan menerapkan sistem manajemen berbasis teknologi serta solusi keuangan digital seperti fintech, P2P lending, hingga crowdfunding. Otomatisasi proses operasional akan membuat koperasi lebih efisien dan modern," bebernya.
Naslindo pun memperkenalkan model koperasi multipihak, yang diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 8 Tahun 2021. Model ini memungkinkan anggota dari berbagai latar belakang usaha bisa bergabung dalam satu koperasi, sehingga tercipta kolaborasi yang lebih kuat dan beragam.
"Kolaborasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Dengan bekerja sama, koperasi bisa menciptakan situasi 'win-win' yang menguntungkan semua pihak," katanya.
Selain inovasi, Naslindo juga menekankan pentingnya penguatan ideologi koperasi dengan nilai nilai solidaritas, gotong royong, dan kesejahteraan bersama. Di era digital, koperasi harus lebih fokus pada kolaborasi, bukan persaingan yang saling menjatuhkan.
Contoh koperasi yang berhasil berinovasi dan menjalin kemitraan, seperti Kopontren Al-Ittifaq dan LPDB, yang telah menjadi model pengembangan koperasi modern. Yaitu koperasi yang mampu beradaptasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, dipastikan akan berkembang pesat.
Kualitas sumber daya manusia juga menjadi faktor penting dalam memajukan koperasi. Pengawas koperasi harus memastikan strategi, dan keuangan koperasi harus berjalan sesuai rencana. Sementara manajer bertanggung jawab atas operasional sehari-hari, termasuk pengelolaan produk, promosi, dan analisis keuangan.
"Kepemimpinan yang transformatif sangat dibutuhkan. Seorang pemimpin koperasi harus mampu mendorong perubahan dan menjadi inspirasi bagi seluruh anggota," jelasnya.
Koperasi juga harus melibatkan generasi muda untuk membawa energi dan inovasi baru. Pengurus koperasi harus profesional dan menjalankan prinsip tata kelola yang baik.
Selain strategi dan inovasi, Naslindo juga mengajak koperasi untuk melihat peluang usaha diberbagai sektor jasa, seperti percetakan, periklanan, jurnalistik, media, serta pelatihan dan sertifikasi. Usaha di sektor ini, menurutnya, bisa memberikan kontribusi besar bagi pengembangan koperasi.
"Jika koperasi ingin maju, maka perlu energi baru, cara baru, dan penyesuaian dengan perkembangan zaman," ungkap Naslindo.
SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait

Pemuda Muhammadiyah Dukung Koperasi Merah Putih

Menko Airlangga Pertanyakan Kewenangan Dewan Koperasi Indonesia Terkait KUR

Hanya 8 Sektor Industri, FSPMI Sumut Tolak UMS Provinsi yang Ditetapkan Pj. Gubsu

BPKAD Pemprov Sumut Bantah Ada Terima Uang dari Dirut RSJ Terkait Pembayaran Jasa Medik

Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Dinas Koperasi UKM Sumut Gelar Festival UMKM PON XII 2024
Komentar