Arist Merdeka Sirait Akan Turunkan Tim ke Samosir
Artam - Senin, 17 Agustus 2020 22:55 WIB
Foto: Istimewa
Tiga dari 4 tersangka pembunuhan di Kabupaten Samosir.
drberita.id | Pembunuhan berencana terhadap Rianto Simbolon (41) warga Sijambur Ronggur Ni Huta, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang diduga dilakukan Tahan Simbolon (42), Bilhot Simbolon (27), Justianus Simbolon (60) dan Parlin Sinurat(42) yang mengakibatkan 7 orang anak korban mengalami trauma berat dan luar biasa (extraordanry), mendapat atensi serius dari Komnas Perlindungan Anak.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dalam keterangan pers di Jakarta Minggu 17 Senin 2020, direncanakan Selasa 25 Agustus 2020, akan menurunkan Tim Investigasi dan Rehabilitasi Sosial Anak Komnas Perlindungan Anak Sumatera Utara dan Jakarta ke Samosir untuk bertemu ke 7 anak korban sekaligus berkordinasi dengan kuasa hukum keluarga korban dan bertemu dengan Kadis PPPA Samoslir dan Polres Samosir.
Anak-anak dari Rianto Simbolon sebagai korban pembunuhan berencana, harus segera diselamatkan dan dijamin kehidupannya.
"Saya berharap, untuk kepentingan terbaik dan masa depan ke 7 orang anak-anak korban pembunuhan berencana ini, pemerintah daerah harus hadir menyelamatkan dan menjamin perlindungan serta keberlangsungan sekolah, dan hehidupan sosial anak korban," kata Arist.
Arist menjelaskan, untuk kepentingan terbaik ke 7 anak korban, Komnas Perlindungan Anak akan berkordinasi dengan Dinas PPPA dan Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir, guna mencari solusi terbaik bagi.
Jika ke empat pelaku terbukti melakukan perencanaan pembunuhan seperti yang diatur dalam pasal 340 dan pasal 170 KUH Pidana, pelaku dapat diancam hukuman 20 tahun bahkan seumur hidup.
Dari peristiwa kejam dan sadis ini, Komnas Perlindungan Anak menilai telah terjadi degradasi terhadap sistim kekerabatan. Ini terbukti bahwa pelaku maupun korban adalah semarga, untuk itu perlu dibangun kembali sistim sosial yang saling menghormati di antara sesama. "Rumah yang terus beribadah dan menjauhi segala jenis minuman keras yang menjadi suplemen dan 'triger' terjadinya kekerasan," tegas Arist.
art/drb
SHARE:
Editor
:
Sumber
: Pers Rilis
Tags
Berita Terkait
Bhayangkari Samosir Sulap Halaman Rumah Asrama Dengan Tanaman Sayuran
Polda Sumut Lanjutkan Rekonstruksi Pembunuhan Raja Adat di Samosir
7 Anak Korban Pembunuhan di Samosir Datang ke Polda Sumut Bertemu AKBP Faisal
Arist Merdeka Jumpai 5 Pembunuh di Polres Samosir
Arist Merdeka Jumpa 7 Anak Korban Pembunuhan di Samosir
Arist Merdeka Sepakat 7 Anak Korban Pembunuhan Ditanggung Pemkab Samosir
Komentar