Geopark Caldera Toba Kembali Raih Green Card dari UNESCO, Muhammad Nuh: Ini Anugerah Besar
Redaksi - Minggu, 14 September 2025 13:09 WIB
Poto: Istimewa
Geopark Caldera Toba, Sumut, Indonesia.
drberita.id -Geopark Caldera Toba kembali mendapatkan status 'Green Card' atau kartu hijau dari UNESCO. Status tersebut menandakan pengelolaan Geopark Danau Toba kini telah memenuhi standar internasional.
Anggota DPD RI asal Sumatera Utara Muhammad Nuh menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan tersebut setelah sebelumnya sempat mendapatkan peringatan kartu kuning.
"Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT, pada Konferensi Global Geopark Network di Kutlarkura, La Araucania, Chile, 5–12 September 2025, Geopark Caldera Toba kembali memperoleh status green card dari UNESCO. Ini anugarah besar," ujar Muhammad Nuh, Sabtu 13 September 2025.
Pencapaian itu merupakan hasil kerja keras berbagai pihak yang peduli terhadap kelestarian Danau Toba sebagai bagian dari warisan geologi dunia.
Geopark Caldera Toba resmi diakui UNESCO sebagai Global Geopark pada Juli 2020, setelah kampanye panjang sejak 2018.
Dalam evaluasi yang dilakukan UNESCO pada 4-5 September 2023 di Maroko, pengelolaan Geopark Toba dinilai belum memenuhi standar. Akibatnya, kawasan Danau Toba mendapatkan kartu kuning, yang berarti diberi waktu dua tahun untuk melakukan perbaikan sebelum kemungkinan dicabut statusnya melalui kartu merah.
Pada 30 September 2023, Muhammad Nuh menghadiri kegiatan KMDT (Komite Masyarakat Danau Toba) di Jakarta yang membahas peringatan kartu kuning ini.
Kemudian pada 11 Oktober 2023, Nuh menggelar FGD di Kantor DPD RI Perwakilan Sumut di Medan. Dalam FGD tersebut, hadir para aktivis lingkungan, akademisi, dan perwakilan dari Pemprov Sumut.
"Kami berkomitmen bersama untuk memperbaiki pengelolaan Geopark agar sesuai dengan standar dunia," jelas Muhammad Nuh.
Muhammad Nuh mengatakan pengakuan UNESCO terhadap Danau Toba sebagai Global Geopark memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah peningkatan daya tarik wisata internasional, pelestarian warisan geologi, dan keanekaragaman hayati, serta membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya saing daerah.
"Dengan status Geopark dari UNESCO, Danau Toba disejajarkan dengan destinasi wisata kelas dunia seperti Langkawi. Ini adalah peluang besar untuk promosi wisata, peningkatan ekonomi, dan pelestarian lingkungan," tambahnya.
Untuk menjaga status green card tersebut, Muhammad Nuh mengajak seluruh pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemprov Sumut, pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba, serta masyarakat luas untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark.
Evaluasi selanjutnya oleh UNESCO akan dilakukan dalam empat tahun ke depannya.
"Kita juga berterima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara, para bupati di sekitar Danau Toba, Bapak Dr. Azizul Khalis dan tim, pimpinan KMDT, serta semua pihak yang telah bekerja keras untuk itu. Semoga kebersamaan kita ini mendatangkan keberkahan dari Allah SWT," tutup Muhammad Nuh.
SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Muhammad Nuh: Lahan Madrasah di Deliserdang Harus Dilindungi, Bukan Dikuasai
Setelah Green Card, Toba Caldera Meraih “Silver Award” di Ajang Geopark Smart Tourism Asian Development Bank
Selamat, Toba Caldera UNESCO Global Geopark Menerima Status Green Card
Muhammad Nuh Ajak Syukuri 80 Tahun Kemerdekaan: Soroti Profesionalisme BPN dalam Kasus Tanah Wakaf
Uji Faktual, 2 Validator UNESCO Global Geopark Kunjungi Situs-situs Geologi Kaldera Toba
Dirut BP-ODT, Jimmy B. Panjaitan: "Kini Saatnya Penguatan SDM untuk Mendukung Geopark"
Komentar