Ketidakadilan Gender Dalam Film dan Novel di Kampus USU

Examining Gender Inequality in a Film and Novel
Redaksi - Jumat, 13 Desember 2024 17:43 WIB
Ketidakadilan Gender Dalam Film dan Novel di Kampus USU
Poto: Istimewa
Seminar sehari di FISIP USU.
drberita.id -Program studi antropologi sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) menggelar seminar bertema 'Examining Gender Inequality in a Film and Novel' di Ruang Teater, Kamis 12 Desember 2024.

Seminar sehari tersebut menghadirkan mahasiswa, dosen, dan pakar antropologi sosial sebagai pembicara utama.

Dalam seminar membahas pentingnya isu gender, khususnya dalam karya seni seperti film dan novel. Produksi seni, sebagai produk kebudayaan, kerap merefleksikan bagaimana masyarakat memandang gender.

Prof. Nurman Achmad, guru besar Prodi Antropologi Sosial menyampaikan variasi ketidakadilan gender di berbagai belahan dunia. Kesetaraan gender, kata Nurman, hingga kini masih sulit dicapai karena beragamnya bentuk ketidakadilan yang terjadi.

Seminar juga mengulas film dan novel yang dianggap mengkritisi norma gender di masyarakat. Salah satu pembahasan menarik datang dari Ceslaus I Manalu, yang menganalisis film 'Ngeri-Ngeri Sedap'.

Menurutnya, film tersebut menonjolkan norma ketidaksetaraan gender melalui penggambaran peran perempuan dalam Budaya Batak.

Sebanyak 15 penyaji turut menyampaikan analisisnya dengan penilaian dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Lode Wijk Pandapaton Girsang. Seminar ini juga memberikan penghargaan kepada penyaji terbaik sebagai bentuk apresiasi.

Pendamping pelaksana seminar, Fotarisman Zaluchu berharap kegiatan tersebut mampu memperluas wawasan peserta.

"Kami akan terus menggelar seminar kreatif seperti ini agar mahasiswa terbiasa mendalami isu-isu penting," katanya.

Seminar 'Examining Gender Inequality in a Film and Novel' sepenuhnya dikelola mahasiswa, dengan Nadya Fortuna (angkatan 2022) sebagai ketua panitia.

"Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan diskusi akademis yang relevan dan inspiratif bagi mahasiswa Prodi Antropologi Sosial USU," kata Nadya.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru