Dialog Kebangsaan PMII: Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045

Artam - Senin, 16 September 2019 22:05 WIB
Dialog Kebangsaan PMII: Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045
drberita/istimewa
Joni Ritonga, Samsir Pohan, Yersa Umar Hasibuan, Khoirul Huda Lubis dan Rahmad Ritonga.
DRberita | Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Medan Periode 2018-2019 menggelar dialog kebangsaan, mengusung tema 'Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045' di D'Jong Cafe, Jalan William Iskandar, Medan, Senin 16 September 2019.

Dialog kebangsaan menghadirkan narasumber Tokoh Pemuda Sumut Samsir Pohan, Ketua Umum Badko HMI Sumut M. Alwi Hasbi Silalahi, Ketua Bakercab GMNI Kota Medan Yersa Umar Hasibuan dan dimoderatori Ketua Bidang Eksternal PC PMII Kota Medan Khoirul Huda Lubis.

Ketua PC PMII Kota Medan Joni Sandri Ritonga mengatakan, peran pemuda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan cara membangun gerakan moral. Persatuan pemuda dipandang perlu dan harus segera dilakukan.

Menurutnya, hal demikian adalah jalan terbaik yang harus secepatnya dilakukan agar persatuan anak bangsa terus terjalin dalam memberikan kontribusi dan gagasan-gagasan untuk negara terkhusus Pemerintah Kota Medan.

"Peran pemuda untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 harus sesegera mungkin dilakukan dari sekarang, kita tidak menginginkan perpecahan anak bangsa semakin meruncing. Peran pemudah sangat diperlukan untuk mebangun bangsa Indonesia, karena ini jalan terbaik. Sudah terlalu banyak energi kita terkuras hanya karena perbedaan pendapat dan pilihan politik sebelum dan sesudah pilpres," kata Joni.

Joni juga mengungkapkan, peran pemuda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 perlu dilakukan dengan diskusi-diskusi yang intensif, bukan hanya dilakukan oleh para elit partai politik. Namun juga harus dilakukan pemuda dan rakyat terkhusus masyarakat Kota Medan.

Dia menilai pemuda harus menyadari bahwa berujung pada konflik horizontal bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan pemuda sebagai akar rumput (grass root). "Dan ini bisa berakibat fatal pada persatuan bangsa," tandasnya. (art/drb)

SHARE:
Editor
: Artam
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru