Harus Dikelola Berdasarkan Undang Undang Otorita, Eforus HKBP: Danau Toba Sedang Mengerang Kesakitan
Redaksi - Rabu, 02 April 2025 17:31 WIB

Poto: Istimewa
Air Danau Toba naik 1 meter.
drberita.id -Danau Toba di Sumatera Utara yang dewasa ini dikawatirkan akan semakin tidak baik baik saja, harus segera dikelola berdasarkan undang undang yang bernama Otorita Danau Toba.
"Presiden Prabowo Soebianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani diharapkan berkenan mengajukan rancangan undang undang Otorita Danau Toba, baik sebagi usulan Pemerintah maupun atas insitiatif dari Parlemen," ungkap Ketua Umum Forum Peduli Danau Toba Efendy Naibaho di HKBP Bolon, Pangururan, Samosir, Selasa 1 April 2025, seusai doa bersama 'Merawat Alam Kawasan Danau Toba' bersama Eforus HKBP Pdt. Victor Tinambunan dihadiri ribuan jemaat.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Sumut dua periode itu menilai Danau Toba dan kawasannya harus dikelola secara holistik dengan undang undang.
"Doa Bersama yang dilakukan ini tentu sangat bagus termasuk penanaman pohon, menggugat perusak perusak Danau Toba, dan seruan seruan tutupnya sebuah perusahaan di kawasan tersebut," kata Efendy.
Menurut jurnalis senior ini berbagai kegiatan yang menyerukan 'Save The Tao' dan mempertahankan tanah yang termasuk hak hak adat, khususnya seminar terkait Rancangan Undang Undang Otorita Danau Toba serta program 'Menanam Sejuta Pohon dan Bersihkan Danau Toba' sudah pernah dilakukan namun tak bergaung.
Semangat baru muncul kembali setelah Eforus HKBP Pdt. Victor Tinambunan meneruskan gerakan gerakan yang sebelumnya tekah dilalukukan khususnya oleh Eforus SAE Nababan.
Gerakan Eforus HKBP yang mengajak jemaatnya berpolitik, mendapat sambutan hangat khususnya dari tokoh tokoh dan aktifis gerakan seperti Parkindo, GMKI, GAMKI dan lainnya.
GMKI Siantar juga hadir dalam acara doa bersama dan begitu tokoh tokoh Parkindo dan berbagai LSM.
"Kami berharfap Eforus HKBP mau bersama-sama mengajukan RUU Otorita Danau Toba kepada Pemerintah," pinta Efendy Naibaho.
Ia juga mengatakan perlu intervensi politik untuk RUU Otorita Danau Toba, yang tentunnya tidak mudah. Namun ketika sudah menjadi undang undang, intervensi anggaran dipastikan akan sangat besar.
Pengelolaan Danau Toba dengan berbagai aspeknya meliputi rakyat dan ekosistemnya, memerlukan keseriusan dari para kepala daerah di 7 kabutapen yang mengelilingi Danau Toba. Hal itu akan semakin fokus di era pengetatan anggaran saat ini. "Bisa juga menyontoh Otorita Batam," sebutnya.
Eforus HKBP dalam akun media sosial facebook, Rabu 2 April 2025, memposting Danau Toba sedang mengerang kesakitan. Kita memperlakukannya seperti 'tong sampah raksasa'. Tahun 2016: 1.200 ton ikan mati, 2018: 200 ton ikan mati, dan pada 2020: 100 ton ikan mati. Ini hanya menyebut beberapa masalah saja.
"Kita semua, individu (di Bonapasogit dan perantauan), Gereja, Pemerintah, pengusaha dan semua kita harus sungguh sungguh bertindak bijak agar Danau Toba tetap sungguh amat baik sebagaimana Tuhan kehendaki. Danau Toba bukan hanya sebagai objek pemenuhan keinginan kita, ia berharga di mata Allah yang menciptakannya," tulis Eforus.
Lanjut Eforus, Allah melihat ciptaan-Nya sungguh amat baik (Kej 1:31). Tetapi Kawasan Danau Toba sedang tidak baik baik saja. Sudah sejak lama Danau Toba mengerang dan menjerit kesakitan karena ulah kita. Tugas kita bersama merawatnya: individu, keluarga, pelayan dan warga gereja, penganut agama, pemerintah, pengusaha.
"Kita semua secara bersama-sama: 'na di Bonapasogit dohot na di pangarantoan. Ora et Labora, berdoa dan bekerja. Kita doakan apa yang kita kerjakan dan kita kerjakan apa yang kita doakan: merawat alam ciptaan Tuhan," demikian Eforus.
SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait

Gubernur Bobby Nasution Siapkan Waktu Belajar soal Toba Caldera UNESCO Global Geopark

Aktivis 98 Menduga Aksi Demonstrasi Tolak Undang Undang TNI Disetting Bentrok

Aksi Depan Markas Kodim Medan, Korps Rakyat Bersatu Ajak Masyarakat Dukung Undang Undang TNI

Sah Undang Undang: Tidak Ada Upaya Dwifungsi TNI

Pj. Bupati Tawarkan PT. ASDP Tingkatkan Pelayanan Kapal Ferry di Danau Toba

Acara Simpeda di Perapat Danau Toba Tidak Berdampak ke Masyarakat
Komentar