Masyarakat Tigaras Tagih Janji Bobby Nasution

Redaksi - Rabu, 28 Mei 2025 16:12 WIB
Masyarakat Tigaras Tagih Janji Bobby Nasution
Poto: Istimewa
Bobby Nasution di Desa Tigaras.
drberita.id -Mungkin Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution perlu diingatkan soal kata-katanya yang sudah keluar dari mulutnya. Mayarakat Tigaras menagih janji Gubernur Bobby sampai terwujud dengan penuh harap.

Beberapa hari telah berlalu sejak Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menjanjikan perbaikan jalan sepanjang 2 kilometer menuju Pelabuhan Tigaras.

Akan tetapi hingga kini, yang tertinggal hanya genangan air, lubang lubang menganga, dan semangat warga yang belum padam menuntut perbaikan jalan.

Janji tersebut diucapkan langsung di hadapan Kepala Desa Tigaras, Camat Dolok Pardamean, perwakilan PUPR Siantar-Simalungun, dan Kepala Syahbandar.

Sayangnya, tidak ada dokumentasi video yang bisa dijadikan pegangan, hanya memori kolektif warga yang terus mengingat dan menagih.

Masyarakat Desa Tigaras kembali berkumpul di Hotel My Nasha, pada Jumat 24 Mei 2025, setelah mengikuti kegiatan 'Pintar Digital'.

Diskusi mereka melebar, membahas keresahan sehari-hari: listrik yang kerap padam dan jalan rusak menghambat geliat usaha pariwisata.

Di tengah segala keterbatasan, masyarakat tetap menjaga bara semangat untuk perubahan. Kondisi jalan menuju Pelabuhan Tigaras, yang menjadi salah satu gerbang utama menuju Pulau Samosir, mengalami kerusakan parah, apalagi setelah musim hujan.
Tidak ada parit menyebabkan genangan air di banyak titik, dan jalan yang sempit tidak memungkinkan dua kendaraan berpapasan tanpa risiko.

"Setiap hari kami melewati jalan ini. Kalau hujan, jalan licin dan becek. Sangat berbahaya. Kami sudah lama berharap pemerintah memperbaiki, tapi belum ada juga," ujar Erik Sinaga, warga ¹setempat, Rabu 28 Mei 2025.

Keluhan juga datang dari Tania, pengunjung asal Medan, mengaku kecewa. "Ini pertama kalinya saya ke Pelabuhan Tigaras. Tapi akses jalannya sangat buruk. Padahal Danau Toba ini kan destinasi internasional. Seharusnya jalannya kan jadi prioritas," ucapnya.

Jalur Tigaras-Simanindo sejatinya menawarkan waktu tempuh lebih singkat dari Medan ke Pulau Samosir, dibandingkan jalur Ajibata atau Tigaraja.

Perjalanan dapat ditempuh dalam 4-5 jam, termasuk 2,5 jam melalui jalan tol dari Amplas ke Sinaksak, dan 2 jam sisanya melalui jalur darat menuju Tigaras.

Kini, jalur ini mulai diminati operator seperti Parisma dan Sampri yang membuka trayek Medan-Samosir via Tigaras. Namun kerusakan jalan di sekitar Tigaras tetap menjadi penghambat utama peningkatan arus wisatawan.

"Kalau jalannya mulus, kami bisa menambah frekuensi angkutan," kata Masta Sidabalok, Direksi Parisma. "Tapi kalau dibiarkan rusak terus, wisatawan malas lewat sini," cetusnya.
Pelabuhan Tigaras yang dikelola langsung oleh Kementerian Perhubungan menjadi titik penting mobilitas menuju Samosir. Di masa liburan, KMP Sumut dan KMP Julaga Tamba melayani hingga 20 trip per hari, dengan jadwal yang kini sudah bisa diakses dan dipesan secara daring.

Dari sisi keindahan, jalur menuju Tigaras menawarkan lanskap memukau: Kebun Teh Sidamanik, hamparan bukit hijau, dan panorama Danau Toba dari kejauhan.

Tak sedikit wisatawan yang berhenti sejenak untuk berfoto, memanfaatkan spot-spot alami yang menggoda lensa kamera.

Namun, tanpa akses jalan yang layak, potensi itu hanya akan tinggal potensi.

"Jalan ini adalah wajah pertama bagi wisatawan. Kalau rusak dan berbahaya, bagaimana mereka bisa menikmati Danau Toba dengan nyaman?," tutup Nurdalin Sinaga, mewakili suara hati banyak warga dan pelaku usaha di Desa Tigaras.

Kini, masyarakat Tigaras berharap janji Gubernur Sumut Bobby Nasution bukan sekadar angin lalu. Mereka menanti wujud nyata, alat berat, aspal baru, dan jalan yang bisa dilalui tanpa takut tergelincir atau terjebak lumpur.
Bagi mereka Masyarakat Tigaras, memperbaiki jalan bukan hanya soal kenyamanan, tapi tentang kemauan dan martabat. Karena jalan yang baik adalah jalan menuju harapan.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru