Menteri ESDM Harus Gerak Cepat Bantu Bupati Madina Atasi Semburan Lumpur Panas di Desa Riburan Dolok

Redaksi - Rabu, 30 April 2025 14:46 WIB
Menteri ESDM Harus Gerak Cepat Bantu Bupati Madina Atasi Semburan Lumpur Panas di Desa Riburan Dolok
Poto: Istimewa
Semburun lumpur panas di Kabupaten Mandailing Natal.
drberita.id -Direktur Rumah Inspirasi Indonesia (RII) Rinno Hadinata meminta Kementerian ESDM segera melakukan tindakan observasi ke lokasi semburan lumpur panas di Desa Riburan Dolok, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

"Ini sangat membahayakan untuk masyarakat di sekitar lokasi semburan lumpur panas. Jika perlu dilakukan penelitian penyebab semburan lumpur panas tersebut. Menteri ESDM jangan hanya berdiam diri, dia harus gerak cepat," ungkap Rinno Hadinata, Rabu 30 April 2025.

Rinno juga minta Kapala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumut turut membantu Bupati Madina Saifullah Nasution menindaklanjuti penyebab semburan lumpur panas di Desa Roburan Dolok.

Menurut Rino, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang tepat menangani semburan lumpur panas tersebut, sehingga dampak pencemaran lingkungan bisa dicegah sejak dini.

"Rumah Inspirasi Indonesia mendukung penuh upaya Bupati Madina Saifullah Nasution menciptakan iklim lingkungan yang sehat dan baik di tengah semburan lumpur panas di Desa Roburan Dolok," ungkapnya.

Semburan lumpur panas yang muncul di sejumlah titik di Desa Riburan Dolok, Kabupaten Madina, Sumut, membuat warga tidak bisa mengelola lahan mereka. Selain membuat tanaman mati, Semburan lumpur panas juga mencemari aliran sungai serta mempengaruhi kualitas udara di sekitar lokasi, pada Minggu 27 April 2025.

Bupati Madina Saipullah Nasution mengatakan di dalam lokasi tersebut sebelumnya memang sudah ada sumber semburan yang muncul beberapa tahun yang lalu. Namun, saat ini ditemukan titik baru di tiga lokasi dengan ukuran sekitar 5x5 meter persegi, dan setiap tempat memiliki dua hingga tiga semburan.

"Secara umum semburan sama dengan yang lama. Namun tentu dalam rangka kita memastikan itu beracun berbahaya atau tidak, nanti kami akan menyurati Dirjen (Kementerian ESDM) untuk menurunkan tim melakukan penelitian, agar dipastikan berbahaya atau tidak," ujar Saipullah.

Sementara itu, warga Desa Riburan Dolok mengaku resah. Salah satu warga, Khoiruddin, mengatakan semburan yang sebelumnya kecil kini semakin melebar dan dampaknya sangat terasa.

"Dulu memang ada sikit, tapi kecil. Tapi akhir akhir ini makin melebar," ujarnya.

Khoiruddin juga menjelaskan lahan pertanian kini tak lagi bisa ditanami, banyak tanaman karet yang mati, serta persawahan ikut terdampak. Yang paling parah, semburan lumpur juga mencemari aliran air bersih yang mengaliri di empat desa sekitarnya.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru