Politisi Demokrat: Sidang Komisi Amdal PT. DPM Tak Sesuai Fakta di Lapangan

Foto: Istimewa
Turedo Sitindaon
drberita.id | Sidang Komisi penilaian dan tim teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dilaksanakan melalui zoom meeting untuk menilai dokumen PT. Dairi Prima Mineral (DPM), pada kamis 27 Mei 2021, tidak berimbang dan tik sesuai fakta di lapangan.
Politisi muda Partai Demokrat Turedo Sitindaon mengatakan bahwa sidang tersebut tidak berimbang karena tidak adanya pelibatan dari masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan PT. DPM, ataupun kelompok organisasi lingkungan yang selama ini mengawal proses keberadaan PT. DPM di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Sehingga Kementerian Lingkungan Hidup tidak memperoleh informasi yang utuh dan berimbang sebelum nanti memutuskan memberikan atau tidak memberikan persetujuan lingkungan kepada PT. DPM sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021.
"Yang kita lihat dalam sidang komisi Amdal PT. DPM kemarin di luar KLH, semua yang hadir adalah pihak-pihak yang pro terhadap PT. DPM seperti Bupati Dairi, dan kelompok masyarakat yang sebelumnya sudah menyatakan dukungan terhadap keberadaannya di Kabupaten Dairi. Sedangkan dalam konsep sidang atau persidangan harus dijunjung asas "fairness" atau keadilan dalam arti mendengar pendapat dari kedua belah pihak, baik yang pro maupun yang kontra. Sehingga tidak ada monopoli kebenaran dan fakta seperti sidang komisi kemarin," ujar Turedo dalam keterangan tertulusnya, Rabu 2 Juni 2021.
Mantan Ketua GMNI Sumut ini menekan agar pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk tidak menutup mata dan telinga terhadap persoalan-persoalan yang terjadi akibat keberadaan perusahaan PT. DPM di Kabupaten Dairi.
"Fakta bahwa banyak terjadi kerusakan lingkungan dan konflik pertanahan tidak bisa dihilangkan begitu saja di dalam sidang Komisi Amdal PT. DPM. Seperti kita ketahui bersama bahwa masyarakat sangat bergantung pada tanaman pertanian dan kehutanan atau agroforestry. Keberadaan pertambangan di kawasan hutan yang berfungsi sebagai penyangga ekosistem khususnya sumber daya air sangat berdampak, sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hasil dari pertanian. Dari sisi kesehatan, akibat aliran sungai yang tercemar limbah logam masyarakat terjangkit penyakit kulit. Lebih jauh lagi masyarakat bisa kehilangan mata pencahariannya akibat perubahan pola hidup, di mana akan menjadi buruh industri tambang. Di saat masyarakat Dairi perlu air lebih bersih, udara bersih dan sehat, hidup tenang dan ekonomi baik, tanpa ada kerusakan lingkungan, justru perusahaan pertambangan seperti PT. DPM ini masuk dan merusak segalanya," beber Turedo, yang juga Wakil Ketua KNPI Sumut.
Turedo menambahkan jika ada narasi yang dikeluarkan bahwa keberadaan PT. DPM berkontribusi terhadap PAD, kita mau bertanya seberapa besar kontribusinya. Jika kita perbandingkan dengan keuntungan ekonomi yang diperoleh PT. DPM selama menjalankan aktivitasnya, apakah sudah sesuai apa belum.
[br]
"Belum lagi kita berbicara kontribusi pajak PT. DPM terhadap pemasukan negara, apakah sudah maksimal atau belum? Kita lihat itu semua tidak ada yang signifikan dampaknya," katanya.
"Kita juga sangat menyayangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi baik itu Bupati dan DPRD yang tidak berpihak kepada masyarakat, seolah-olah kita lihat malah seperti perpanjangan tangan dan lidah PT. DPM. Sehingga masyarakat terlihat seperti tidak punya harapan dan berjuang sendiri untuk mempertahankan kehidupannya. Oleh karena itu persoalan PT. DPM ini akan kami kawal di Pemerintah Provinsi dan DPRD Sumut, bahkan nanti sampai ke DPR RI jika perlu," tegas Turedo.
Dalam proses pemberian izin lingkungan atau persetujuan lingkungan saat ini, diminta kepada aparat penegak hukum khususnya KPK untuk ikut mengawasi prosesnya. Karena sering kali ditemui proses yang berkaitan dengan izin pertambangan terjadi tindak pidana korupsi di salamnya. Lebih jauh lagi sebaiknya perlu ditinjau ulang mengenai izin dan operasional PT. DPM di Kabupaten Dairi, karena kita melihat lebih banyak sisi negatifnya untuk masyarakat Dairi.
"Kami, Partai Demokrat yang senantiasa berkoalisi dengan rakyat akan terus memantau perkembangannya demi menjamin kepentingan umum rakyat Dairi," tandasnya.
SHARE:
Editor
: Artam
Tags
Berita Terkait

KPK Jangan Takut Periksa Lokot, Partai Demokrat Tidak Pernah Lindungi Kader Terlibat Korupsi

Sambut HUT Demokrat ke 22, Raja Zulham Hasibuan Gelar Aksi Jumat Berkah di Medan Deli

Politisi Demokrat Sebut Konflik Tanah di Sumut Sangat Rawan

Perintah Ketum AHY, Burhanuddin Siregar Siap Menangkan Anies di Sumut

Demokrat Tegas Tolak Pemilu Tertutup, AHY: Jangan Sampai Hak Rakyat Dirampas

Refleksi Program Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022
Komentar