Rahudman: Demokrasi Indonesia Bisa Baik Jika Hukum di Atas Kekuasaan
Nonton Bareng Debat Cawapres
Redaksi - Sabtu, 23 Desember 2023 22:55 WIB
Poto: Istimewa
Rahudman Harahap
drberita.id -Caleg DPR RI Nomor 4 Dapil Sumut 1 dari Partai NasDem Rahudman Harahap mengatakan perubahan dan demokrasibisa terwujud di Indonesia dengan baik jika hukum diletakan di atas kekuasan, dan bukan sebaliknya kekuasaan yang mengendalikan hukum.
Hal itu disampaikan Rahudman Harahap usai nonton bareng Debat Perdana Cawapres Pemilu 2024 bersama generasi muda dari berbagai perguruan tinggi, pengamat politik dan pendukung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) di D'raja Coffee, Jalan Kolonel Yos Sudarso, Medan, Jumat 22 Desember 2023 malam.
Debat Cawapres yang diselenggarakan KPU di Jakarta Convention Center (JCC), dimulai pukul 19.00 WIB. Pada debat ini ketiga Cawapres, Muhaimin Iskandar dari paslon nomor urut 1, Gibran Rakabuming Raka paslon nomor urut 2, dan Mahfud MD dari paslon nomor urut 3 menyampaikan visi misi yang berkaitan dengan Ekonomi, Keuangan, Investasi, Perdagangan, Pengelolaan APBN - APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Rahudman Harahap kemudian mengatakan, bangsa Indonesia harus berubah agar apa yang dipaparkan masing masing Cawapres dalam debat bisa diaplikasikan dengan tindakan nyata.
Menurutnya, Indonesia adalah negara hukum. Tetapi yang selama ini terjadi kekuasaan yang mengendalikan hukum, dan jika itu terus terjadi maka keadilan dan kesejahteraan masyarakat seperti cita cita kemerdekaan akan sulit dicapai.
"Maka itu diperlukan adanya perubahan untuk mengembalikan kedaulatan hukum kita. Hukumlah yang jadi panglima dan hukum harus berada di atas kekuasaan. Semuanya harus sama di depan hukum tanpa pengecualian, tidak lagi seperti selama ini hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," ujar Ketua Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Sumut ini.
Caleg pengusung pasangan AMIN ini menambahkan, jika hukum telah berada di atas kekuasaan, maka semua yang dibahas di dalam debat capres terkait masalah hukum, HAM dan lainnya, serta di debat cawapres yang membahas masalah ekonomi, investasi, pengelolaan APBN/APBD, perkotaan dan lainnya, akan bisa diwujudkan dengan baik.
Walikota Medan ke 15 ini juga mengaku sepakat dengan apa yang disampaikan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang akan menyalurkan anggaran sebesar 5 persen dari APBN jika menang pilpres 2024, untuk mempercepat terbukanya lapangan pekerjaan terhadap generasi muda.
"Rencana program paslon nomor urut 1 dalam membuka lapangan kerja untuk menjawab keresahan anak muda patut kita acungkan jempol, karena selama ini anak anak muda kita kesulitan untuk mencari kerja," ujarnya.
Menurutnya, masalah lapangan pekerjaan bagi anak anak muda sangat penting karena bisa mengurangi tingkat pengangguran. Kemudian, yang tak kalah penting bagaimana negara bisa membantu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mudah mendapat bantuan modal.
"Pemerintah harus bisa menyalurkan pinjaman modal kepada UKM dengan syarat yang mudah. Sehingga para pelaku UKM ini tidak lagi terjebak dengan rentenir dan pinjol untuk membangun usahanya," kata Rahudman.
Terakhir Rahudman mengatakan, setelah melihat pemaparan ketiga Cawapres dalam debat, dia menilai pasangan Anies Muhaimin (AMIN) akan berada di posisi teratas.
"Itu penilaian saya. Bukan karena saya selaku Dewan Pakar DPW Partai NasDem Sumut, tapi dari penyampaian visi misi pasangan AMIN dalam setiap acara debat. Insya Allah, pasangan AMIN menang satu putaran," katanya.
SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Kuasa Hukum Warga dan Wartawan Minta Polsek Patumbak Profesional Jalankan Perintah Kombes Calvijn
MoU Dengan Bank Sumut, Kajati Harli Siregar Ingatkan Batas Risiko Bisnis dan Risiko Hukum Sangat Tipis
Kuasa Hukum Terdakwa Narkoba Ungkap Kompol DK Jalani Sidang Kode Etik Propam Polda Sumut
Warga Protes PT. Universal Gloves Berujung Dipolisikan, Kuasa Hukum: Kita Akan Lapor Presiden Prabowo
Proses Persidangan Sarat Kejanggalan, Kuasa Hukum Minta Majelis Hakim Bebaskan Terdakwa Narkotika
Praktisi Hukum: Kompol DK Apa Lebih Kuat dari Irjen Ferdy Sambo?
Komentar