UMKM Desa di Kabupaten Sergai Gunakan Teknologi Berbasis Riset Universitas
Artam - Minggu, 15 September 2019 21:04 WIB

drberita/istimewa
Geliat usaha para pelaku UMKM Desa Mangga Dua, Kabupaten Sergai.
DRberita | Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Mangga Dua, Kabupaten Serdang Bedagai (sergai), mulai berbenah dan mengembangan usaha. Geliat usaha para pelaku UMKM yang berkembang dan mulai meyasar keluar daerah dalam distribusi dan penjualannya.
Ini tidak terlepas dari pendampingan dan riset teknologi tepat guna (TTG) yang dikembangkan Oleh Dosen Universitas Negeri Medan. Dosen Unimed kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai langkah untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara menjadi lokasi terbanyak pelaksanaan pengabdian Dosen Unimed dalam pengembangan TTG.
Ketua Program, Deo Demonta Panggabean didampingi Izwar Lubis dan Ali Fikri Hasibuan mengatakan sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah industri rumah tangga yang bergerak dibidang kuliner roti milik Bapak Mardian. Pemilihan industri rumahan ini dikarenakan usaha kuliner roti merupakan usaha yang cukup menjanjikan sebagai panganan yang mudah diterima masyarakat mulai dari anak balita hingga orang dewasa.
"Pak Mardian sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada program kemitraan masyarakat ini, dia merasa usaha yang dijalaninya belum cukup membantu perekonomian rumah tangganya dan masih terkendala dengan manajemen modren dan teknologi," papar Pimpinan BPPC Lembaga Penjaminan Pengembangan Mutu Pendidikan (LP2MP) Unimed.
Deo menambahkan permasalahan yang paling mendasar adalah alat pemanggang atau oven yang digunakan untuk memproduksi aneka roti seperti bolu pisang, bolu brownies dan bolu pandan yang memiliki kapasitas minim yaitu 2 rak dan produk yang dihasilkan dikemas tanpa menggunakan label kemasan standart serta belum adanya sertifikat halal produk roti sebagai salah satu syarat agar produk rotinya dapat masuk ke pasar modern.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan ini difokuskan pada pelatihan manajemen usaha keuangan dan pemasaran, serta pendampingan pembuatan oven besar berbahan bakar gas, serta pendampingan pembuatan label kemasan.
"Tidak hanya manajemen, keuangan dan packaging yang menjadi prioritas juga, yaitu pendampingan halalisasi produk. Karena yang paling urgen pada usaha kuliner adalah permasalahan sertifikasi halal produk, sehingga usaha ini semakin berkembang dan dapat mudah diterima masyarakat, karena terjamin kehalalannya. Ini akan berimbas pada perekonomian mitra, juga meningkat," imbuh Dosen Muda Fisika ini.
Kepala Desa Mangga Dua Mustakim mengaku dukungan dari perguruan tinggi kepada masyarakat kelompok usaha mikro menambah wawasan dan pengetahuan, bantuan teknologi tepat guna, serta pengelolaan usaha sangat diharapkan.
"Sumbangan alat teknologi tepat guna oven berkapasitas 14 rak masing-masing berukuran 50cm x 100cm, packaging, pelatihan manajemen usaha dan pendampingan halalisasi produk dari LPPOM MUI Sumut," ucapnya.
Kegiatan yang sangat mendukung perkembangan UMKM Desa Mangga Dua, kata Mutakin, karena sebagian besar usaha masyarakat desa kesulitan mendapatkan labal halal dan teknologi. "Selain prosesnya sulit juga harga TTG dengan kapasitas besar dan berbahan stainless steel cukup mahal di pasaran," sambungnya.
Selain itu ia berharap, pendampingan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan oleh para Dosen Unimed yang sudah berjalan selama 4 tahun di desanya dapat terus berlanjut.
"Dalam waktu priode kepemimpinan saya, Unimed telah banyak melakukan perubahan pada sektor ekonomi serta pendampingan pengetahuan yang memeberikan pencerahan bagi masyarakat Desa Mangga Dua, Kecamatan Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai," tandas Mustaqim.
Kegiatan pendampingan UMKM yang dilaksanakan di aula Desa Mangga dua, Minggu 15 September 2019, ini ditandai dengan penyerahan Oven Serbaguna dengan kapasitas besar, serta sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UMKM.
Ini tidak terlepas dari pendampingan dan riset teknologi tepat guna (TTG) yang dikembangkan Oleh Dosen Universitas Negeri Medan. Dosen Unimed kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai langkah untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara menjadi lokasi terbanyak pelaksanaan pengabdian Dosen Unimed dalam pengembangan TTG.
Ketua Program, Deo Demonta Panggabean didampingi Izwar Lubis dan Ali Fikri Hasibuan mengatakan sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah industri rumah tangga yang bergerak dibidang kuliner roti milik Bapak Mardian. Pemilihan industri rumahan ini dikarenakan usaha kuliner roti merupakan usaha yang cukup menjanjikan sebagai panganan yang mudah diterima masyarakat mulai dari anak balita hingga orang dewasa.
"Pak Mardian sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada program kemitraan masyarakat ini, dia merasa usaha yang dijalaninya belum cukup membantu perekonomian rumah tangganya dan masih terkendala dengan manajemen modren dan teknologi," papar Pimpinan BPPC Lembaga Penjaminan Pengembangan Mutu Pendidikan (LP2MP) Unimed.
Deo menambahkan permasalahan yang paling mendasar adalah alat pemanggang atau oven yang digunakan untuk memproduksi aneka roti seperti bolu pisang, bolu brownies dan bolu pandan yang memiliki kapasitas minim yaitu 2 rak dan produk yang dihasilkan dikemas tanpa menggunakan label kemasan standart serta belum adanya sertifikat halal produk roti sebagai salah satu syarat agar produk rotinya dapat masuk ke pasar modern.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan ini difokuskan pada pelatihan manajemen usaha keuangan dan pemasaran, serta pendampingan pembuatan oven besar berbahan bakar gas, serta pendampingan pembuatan label kemasan.
"Tidak hanya manajemen, keuangan dan packaging yang menjadi prioritas juga, yaitu pendampingan halalisasi produk. Karena yang paling urgen pada usaha kuliner adalah permasalahan sertifikasi halal produk, sehingga usaha ini semakin berkembang dan dapat mudah diterima masyarakat, karena terjamin kehalalannya. Ini akan berimbas pada perekonomian mitra, juga meningkat," imbuh Dosen Muda Fisika ini.
Kepala Desa Mangga Dua Mustakim mengaku dukungan dari perguruan tinggi kepada masyarakat kelompok usaha mikro menambah wawasan dan pengetahuan, bantuan teknologi tepat guna, serta pengelolaan usaha sangat diharapkan.
"Sumbangan alat teknologi tepat guna oven berkapasitas 14 rak masing-masing berukuran 50cm x 100cm, packaging, pelatihan manajemen usaha dan pendampingan halalisasi produk dari LPPOM MUI Sumut," ucapnya.
Kegiatan yang sangat mendukung perkembangan UMKM Desa Mangga Dua, kata Mutakin, karena sebagian besar usaha masyarakat desa kesulitan mendapatkan labal halal dan teknologi. "Selain prosesnya sulit juga harga TTG dengan kapasitas besar dan berbahan stainless steel cukup mahal di pasaran," sambungnya.
Selain itu ia berharap, pendampingan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan oleh para Dosen Unimed yang sudah berjalan selama 4 tahun di desanya dapat terus berlanjut.
"Dalam waktu priode kepemimpinan saya, Unimed telah banyak melakukan perubahan pada sektor ekonomi serta pendampingan pengetahuan yang memeberikan pencerahan bagi masyarakat Desa Mangga Dua, Kecamatan Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai," tandas Mustaqim.
Kegiatan pendampingan UMKM yang dilaksanakan di aula Desa Mangga dua, Minggu 15 September 2019, ini ditandai dengan penyerahan Oven Serbaguna dengan kapasitas besar, serta sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UMKM.
Kegiatan ini dihadiri juga Direktur Executif Pusat Pendampingan Rakyat (Puspera) Irfandi, pendamping masyarakat dari Tanato Foundation Halim Simatupang, remaja masjid dan pelaku UMKM Kabupaten Sergai. (art/drb)
SHARE:
Editor
: Artam
Sumber
: Pers Rilis
Tags
Berita Terkait

Dana Hibah Pemprov Sumut Rp41 Miliar, Bukan untuk Pembangunan Gedung UMKM Square

MES Sumut dan Zakiyuddin Bahas Zona KHAS Untuk UMKM di Kota Medan

Sekretaris MES Sumut Kaswinata Raih Gelar Doktor: Pemberdayaan UMKM Berbasis Pembiayaan Syariah

Coffee Morning: UMKM dan Koperasi Bisa Jadi Korban Kebijakan Impor Tanpa Kuota

Rico Waas Ingin Pemko Medan dan Bank Sumut Jadi Bapak Asuh Pelaku UMKM

Program MBG Rp. 71 Triliun Potensi UMKM Dapat Untung Besar
Komentar