Ekonom: Dengan Danantara, Pembagunan Ekonomi ke Depan Tidak Melulu Mengandalkan APBN
Redaksi - Selasa, 11 Maret 2025 20:36 WIB

Poto: Istimewa
Gunawan Benyamin.
drberita.id -Dengan kehadiran Danantara, pembagunan ekonomi ke depan tidak melulu mengandalkan APBN. Namun sumber pembiayaan bisa dilakukan dengan pengelolaan aset yang dimiliki Danantara. Dan BUMN yang akan menjadi motor pembangunan Non-APBN.
Demikian ditegaskan Ekonom Gunawan Benyamin kepada wartawan di Medan, Selasa 11 Maret 2025.
"Saya memandang Danantara punya peran strategis sebagai lembaga super holding," katanya.
Menurut Gunawan kalau sebelumnya masyarakat mengenal holding perusahaan tambang, atau holding perusahaan keuangan. Maka Danantara adalah holding untuk semua perusahaan pemerintah atau BUMN.
Jadi, lanjut Gunawan, titik berat pembangunan ekonomi di tanah air akan bertumpu pada BUMN.
"Model pembangunannya lebih terfokus, dibandingkan dengan sebelumnya, dimana BUMN memiliki caranya masing masing dalam mengembangkan usaha," sebutnya.
Namun saat ini, lanjut lulusan UGM, ini kehadiran Danantara dikritisi karena dinilai menggunakan dana penghematan anggaran untuk membangun perusahaan super holding tersebut.
"Kritikan ini wajar, seiring dengan langkah penghematan yang dilakukan oleh pemerintah. Yang berdampak pada penurunan belanja di sejumlah pos tertentu. Ditambah lagi ini lembaga baru, dimana kinerja super holding di negara lain kerap dijadikan sebagai rujukan bagaimana kinerja Danantara di masa yang akan datang," beber Gunawan Benyamin.
Namun begitu, kata Gunawan, sehingga perbandingan tersebut belum menunjukan realita yang sebenarnya untuk diterima masyarakat.
"Kita perlu melihat kinerja Danantara saat sudah beroperasi nantinya, baru membandingkan dengan kinerja super holding di negara lain. Dan ini menjadi tugas badan pengelola investasi Danantara untuk menunjukan kinerjanya. Dan harus bisa menjawab kritikan masyarakat sejauh ini," katanya.
Gunawan menilai Danantara ini bisa dijadikan solusi untuk model pembangunan ke depan. Dan alokasi penghematan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, sebenarnya memang dinilai kurang tepat karena diambil dari penghematan anggaran.
"Padahal tantangan pembangunan ekonomi di tahun 2025 ini menghadapi sejumlah masalah sulit seperti perlambatan ekonomi maupun ancaman resesi dari negara lain," tutupnya.
SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait

Fakta Korupsi Korporasi BUMN: Bisnis Curang PTPN di Sumut Perlu Dibongkar Seperti Puncak Bogor

Pengamat: Danantara Akan Menguap Jika Tidak dapat Dipertanggungjawabkan

GMPC: Danantara Berpotensi Timbulkan Resiko Perekonomian Nasional Tidak Stabil

Dirut PLN Mendatang Idealnya dari Kalangan Internal, Lebih Beretika dan Tidak Mengejar Kekayaan

PLN UIP KLT Dorong Pembangunan Infrastruktur Untuk Dukung Peningkatan Ekonomi

Komut Bank Mandiri: Ekonomi Indonesia Masih Terpengaruh Geopolitik
Komentar