6 Ton Batang Ganja Siap Panen Musnah di Madina
Redaksi - Rabu, 07 Juni 2023 23:49 WIB

Dok. BNN
Pemusnahan Ladang Ganja di Madina.
drberita.id -Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) kembali melakukan pemusnahan Ladang Ganja di kawasan Mandailing Natal, Sumatera Utara. Satu titik Ladang Ganja seluas 1,5 hektar ditemukan pada ketinggian 900 MDPL. Total tanaman ganja yang berhasil dimusnahkan mencapai 12.000 batang. Usia tanaman diperkirakan enam bulan dengan tinggi tanaman ganja berkisar antara 100 hingga 150 cm.
Bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Informasi Geospasial (BIG), BNN RI berhasil mengidentifikasi ladang ganja melalui pantauan Pesawat Terbang Tanpa Awak yang ditindaklanjuti proses penyelidikan oleh tim di lapangan.
BNN melakukan pemusnahan Ladang Ganja yang dipimpin oleh Kepala Koordinator Narkotika Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Kombes Pol. Guntur Aryo Tejo. Berada di wilayah Desa Rao Rao Dolok, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, tanaman ganja siap panen tersebut berada pada lereng dengan kemiringan jalur 45 hingga 80 derajat.
Total berat tanaman ganja yang berhasil dimusnahkan diperkirakan mencapai 6 Ton dengan jarak kerapatan antar tanaman berkisar 50 cm. Pemusnahan Ladang ganja yang berada pada kawasan hutan produksi tersebut melibatkan 128 personel. Terdiri dari Polres, Brimob, PM, Satpol PP, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Bea Cukai, serta instansi terkait lainnya di kawasan Mandailing Natal.
Masih maraknya aktivitas penanaman ganja menjadi bukti bahwa minimnya kesadaran masyarakat terhadap aturan hukum di Indonesia yang melarang dengan tegas adanya budidaya tanaman ganja. Untuk itu, Direktorat Narkotika menggandeng Deputi Pemberdayaan Masyarakat guna menindaklanjut upaya pemusnahan ladang ganja melalui program Grand Design Alternative Development (GDAD).
GDAD merupakan program alih fungsi lahan ganja menjadi lahan produktif lainnya yang mampu meningkatkan kesejahteraan serta komoditas perkebunan khas daerah, seperti kopi, jagung, coklat dan sebagainya. Diharapkan masyarakat sekitar sadar akan aturan tersebut dan beralih pada tanaman produktif lain.
Upaya yang tengah dilakukan Direktorat Narkotika merupakan komitmen BNN dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sesuai dengan Pasal 111 Ayat (2) Undang - undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman terhadap pelaku berupa hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
Koordinator Narkotika Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Kombes Pol. Guntur Aryo Tejo menyebutkan pihaknya bekerjasama pihak terkait mencari tahu siapa petani, pemodal, penanam hingga siapa yang bertugas melakukan panen.
"Ada program dari BNN yaitu merubah mindset, pola pikirnya beralih dari tanaman Ganja ke tanama produktif. Seperti palawija, tembakau dan kopi," ucap Guntur.
SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait

Kasus PETI Madina Dapat Apresiasi dan Tindak Lanjut Ditunggu

Bertentangan PP: Bupati Sebaiknya Copot Jabatan Sekda Madina Alamulhaq Daulay

Ikhyar Velayati: Timses Ganjar-Mahfud Kehilangan Semangat dan Harapan

Kampanye Terbuka, Ganjar dan Mahfud Turun ke Sumatera Utara

BNN Bakar 20ribu Batang Ganja di Aceh Utara

Ombudsman Panggil Bupati Madina Klarifikasi Seleksi PPPK
Komentar