Pecah Kepala di Kantor PTPN IV, Massa PMPRI Desak Kejaksaan Periksa Korupsi Tankos Rp. 7,8 Miliar

Kongkalikong Sudah Berjalan 5 Tahun
Redaksi - Rabu, 11 Desember 2024 15:31 WIB
Pecah Kepala di Kantor PTPN IV, Massa PMPRI Desak Kejaksaan Periksa Korupsi Tankos Rp. 7,8 Miliar
Poto: Istimewa
Aksi massa PMPRI depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.
drberita.id -Puluhan massa LSM PMPRI mendesak Direksi Perusahaan Terpadu Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional II segera mencopot General Manager (GM) PTPN IV Bah Jambi dan Manager PKS Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan.

Aksi desakan massa PMPRI itu di depan Kantor PTPN I Regional II Jalan Letjen Suprapto Medan, Senin 9 Desember 2024.

"Kami datang ke kantor Direksi PTPN IV ini, hanya ingin menyampaikan aspirasi kami. Kami meminta agar Kepala Kantor Direksi segera mencopot GM PTPN IV Bah Jambi dan Manager PKS Bandar Pasir Mandoge. Karena kedua orang itu kami duga telah melakukan korupsi dan tidak bekerja secara profesional," ungkap Hendra Syahputra SP saat orasi.

Selain itu, kata Hendra, kedua petinggi tersebut disinyalir melakukan pengerusakan lingkungan dan pencemaran udara infeksi saluran pernapasan yang mengakibatkan matinya ekosistem di sekitar masyarakat setempat. Bahkan, tidak adanya tempat pengelolaan pembuangan limbah B3 secara profesional sesuai Undang Undang Lingkungan.

"Kedua pejabat BUMN itu terindikasi melakukan penyimpangan Tankos (Tandan Kosong Kelapa Sawit) dan solid yang diangkut dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Bandar Pasir Mandoge, yang seharusnya diantar ke Kebun Balimbing/Marihat, dengan jasa angkut 130/kilo. Malah terkesan dibuang ke kebun masyarakat, sehingga menimbulkan bau busuk dan pencemaran, serta merusak lahan masyarakat," tegas Hendra.

"Kami minta Direksi PTPN I Regional II Sumatera Utara untuk segera mengaudit perusahaan rekanan/vendor yang bekerjasama dengan PTPN IV Bah Jambi dan PKS Bandar Pasir Mandoge, yang kami duga telah merugikan keuangan negara sekira Rp. 7,8 miliar selama 5 tahun lebih," sambungnya.

Seketaris DPC LSM PMPRI Asahan, Satriawan Siregar di lokasi melakukan aksi ekstrim dengan memecahkan gelas di kepalanya. "Darah siap kami tumpahkan, untuk melawan para koruptor di PTPN IV Bandar Pasir Mandoge," teriak Satriawan Siregar.

Akibat aksi itu, darah segar bercucuran di wajah Satriawan Siregar. Setelah itu, baru pihak PTPN I Regional II menerima perwakilan massa.

Staf Humas PTPN I Regional II Boby Saragih berjanji akan segera menindak lanjuti aspirasi dari massa DPC LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Kabupaten Asahan.

"Pihak kami akan segera menindak lanjuti semua aspirasi rekan-rekan LSM PMPRI Asahan. Kami akan segera turun ke lapangan untuk mengklarifikasi langsung pada GM Bah Jambi Manager Kebun PKS serta pihak Vendor CV Nusantara Putra Doge," kata Boby Saragih.

Usai mendengarkan jawaban dari Staf Humas PTPN I Regional II, massa PMPRI melanjutkan aksinya di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan A.H Nasution Medan.

Di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, massa pengunjukrasa langsung melakukan orasi secara bergantian.

"Kami minta Kejatisu segera mengusut tuntas dugaan korupsi dan kongkalikong pembuangan tankos antara oknum pejabat PTPN IV dengan Vendor CV Nusantara Putra Doge yang terindikasi melibatkan oknum anggota DPRD Kabupaten Asahan," ujar Kordinator Lapangan Adha Khairuddin.

Selain itu, kata Adha, mereka juga meminta Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk segera memeriksa GM dan Manager serta rekanan yang merupakan vendor.

"Pak Kajati, tolong segera panggil dan periksa GM Bah Jambi, Manager Kebun PKS Bandar Pasir Mandoge dan rekanan vendor CV Nusantara Putra Doge sebagai penyedia jasa angkutan tangkos yang terindikasi korupsi mengakibatkan kerugian negara sebanyak Rp. 7,8 miliar," tegas Adha Khairuddin.

Beberapa jam melakukan orasi, tak ada satupun perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara yang menerima massa. Akhirnya massa membubarkan diri dan berjanji akan datang lagi dengan membawa massa yang lebih banyak.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru