Bukan PSBB Bikin Rakyat Stres, Tetapi Biaya Hidup Yang Tidak Dijamin Negara

DRberita | Mantan Ketua PC PMII Kota Medan Joni Sandri Ritonga menilai, rencana pemerintah melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD bikin masyarakat stres.
Alasan pelonggaran itu karena mendengar keluhan warga, serta kekhawatiran rakyat stres bila terlalu dikekang di tengah pandemik wabah corona virus baru.
Baca Juga: DD Waspada & Irian Supermarket Bagikan 1000 Paket Sembako
"Logika Pak Mahfud terkait PSBB bikin masyarakat stres itu keliru besar dan terlalu dimengada-ngada. Jika pun ada rakyat yang stres bukan karena PSBB, tetapi karena biaya hidupnya selama dibatasi tidak dijamin oleh negara," kata Joni Ritonga.
Pengacara ini justru menilai kebalikannya, PSBB itu sangat longgar dan tidak tegas. Makanya pasien positif dan yang meninggal akibat Covid-19 terus bertambah. Sebab masyarakat masih bebas beraktivitas.
"Seharusnya pemerintah memperketat PSBB dengan aturan di bawahnya, karena regulasi PSBB tidak ada sanksi tegas, bersifat himbauan sehingga tidak efektif," sebut Jonir.
Baca Juga: Beredar Foto Sekcam Kualuh Hulu Bagi Sembako dengan Gambar Balon Bupati
Joni meyakini tidak ada masyarakat yang ingin terjangkit Covid-19, apalagi meninggal akibat penyakit itu. Semua pastinya mau ikut anjuran pemerintah.
"Masalahnya ada di Pemerintah Pusat. Mereka hanya peduli penyelamatan ekonomi. TKA China terus masuk, moda transportasi terus beroperasi, penghematan APBN dan pinjaman utang lebih fokus ke stimulus ekonomi," tegas advokat ini.
Menurut Joni, penyelamatan nyawa rakyat menjadi lemah dan tidak fokus. Pola yang dilakukan pemerintah ini lebih mirip Herd Immunity. Pembiaran tanpa test kesehatan yang jelas dan massif.
Baca Juga: Jaksa Agung Rotasi 211 Pejabat Eselon II & III di Seluruh Indonesia
Selain itu, data pemakaman dengan Protap Covid-19 tidak ada. APD dan alat kesehatan di daerah-daerah masih kurang terkhusus Sumatera Utara. Bantuan sosial baik langgsung tunai atau sembako masih kurang dan terpusat.
"Harusnya pekerjaan sebanyak ini yang dibereskan pemerintah, presiden dan pembantunya. Bukan justru merelaksasi PSBB yang sejatinya memang lemah dalam penanganan Covid-19 di tanah air," tandas Joni. (art/drb)

Kakan Kemenag Deliserdang Apresiasi PMII Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim

7 Aktivis HMI dan PMII Ditangkap Polres Asahan

Data Ayah Ken Admiral Harus Diekspos Agar Kasus Aniaya Terang Benderang

Mantan Ketua KPK Angkat Bicara Terkait Harta Rafael Alun Trisambodo

Kemenag dan Lintas Tokoh Pemuda Asahan Komitmen Kawal Moderasi Beragama
