Hari Sumpah Pemuda: Forwakum Ajak Milenial Tangkal Berita Hoax Jelang Pemilu

Momentum Generasi Muda Ukir Prestasi
Redaksi - Minggu, 29 Oktober 2023 10:03 WIB
Hari Sumpah Pemuda: Forwakum Ajak Milenial Tangkal Berita Hoax Jelang Pemilu
Poto: Istimewa
Forum Wartawan Hukum Sumatera Utara
drberita.id -Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 yang ke 95, Forum Wartawan Hukum Sumatera Utara (Forwakum Sumut) megajak kaum milenial menangkal berita bohong atau hoax jelang pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Ketua Forwakum Sumut Aris Rinaldi Nasution mengatakan peringatan Sumpah Pemuda sebagai momentum generasi muda untuk mengukir prestasi disegala bidang tatanan kehidupan.

"Dari hal yang terkecil sampai terbesar, dengan menangkal berita hoax ataupun tidak membagikan sebuah informasi ke media sosial yang belum diketahui validasinya. Itu sudah bahagian dari prestasi menjaga kondusifitas di lingkungan sosial maupun dunia maya," kata Aris Rinaldi, memaknai Sumpah Pemuda, Sabtu 28 Oktober 2023.

Jelang Pemilu 2024 dan berkaca dari tahun sebelumnya, kata Aris, perhelatan pesta demokrasi itu sempat ada melakukan penyebaran berita bohong dengan menggunakan isu SARA maupun narasi perpecahan antar sesama.

"Jika isu SARA dan testimoni provokatif akan digaungkan lagi dalam Pemilu 2024, dampaknya sangat berbahaya bagi sesama rakyat Indonesia. Sehingga sebaiknya pemuda pemudi diharapkan untuk berpartisipasi menangkal hal tersebut. Apalagi saat ini kaum milenial lah yang paling paham media sosial dan dapat mempengaruhi tren atau kebiasaan positif agar mencegah orang yang berprilaku negatif," katanya.

Bapak Proklamator Ir. Soekarno mengatakan 'Beri aku 1.000 orang tua,
niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda,
niscaya akan kuguncangkan dunia.'

Petuah Bung Karno itu, sebut Aris, artinya 10 pemuda saja bisa dunia diguncang, bagaimana dengan jumlah pemuda pemudi yang saat ini jumlahnya tak terhingga. Persoalan ini menjadi tugas bersama, Sumpah Pemuda tidak hanya membuat kegiatan serimonial, namun harus diaplikasikan dengan kerja nyata.

"Wujudnya menangkal berita hoax, dengan saring sebelum sharing, informasi tidak ditelan bulat bulat, paling tidak jika meragukan sebuah informasi yang belum jelas, tidak sharing ke mana mana. Karena selain merugikan orang lain dapat merugikan diri sendiri, dampaknya bisa terjerat UU ITE, karena penyebaran informasi tidak benar di media sosial pertanggungjawabannya masing masing," kata Aris Rinaldi Nasution.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru