KPK Harus Tangkap Bobby Nasution Walau Menantu Jokowi, Tapi Gandi Parapat Tidak Berani Protes atau Kritik

Redaksi - Senin, 28 Juli 2025 12:17 WIB
KPK Harus Tangkap Bobby Nasution Walau Menantu Jokowi, Tapi Gandi Parapat Tidak Berani Protes atau Kritik
Poto: Istimewa
Gandi Parapat
drberita.id -Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) pesimis KPK tidak mampu menjerat Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam pusaran korupsi tersangka Kadis PUPR Sumut Topan Ginting yang ditangakap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada 26 Juni 2025.

"Terbalik pun langit, KPK pasti tidak mampu menyeret Bobby Nasution dalam kasus hukum. Jangan lupa, Bobby itu menantu Presiden ke 7 yang saat ini semuanya masih melapor ke Jokowi dan Iparnya Wapres Gibran yang diminta oleh para Purnawirawan TNI untuk dimakzulkan," ungkap Koordinator PMPHI Sumut Gandi Parapat, Senin 28 Juli 2025.

Menurut Gandi, dirinya sangat menghormati berbagai lapisan masyarakat agar KPK menangkap Bobby Nasution dalam berbagai kasus hukum termasuk OTT Kadis PUPR Sumut.

Tak itu saja, Gandi juga mengatakan 100 Anggota DPRD Sumut mengetahui proses dana proyek jalan yang di OTT KPK terhadap tersangka Kadis PUPR Topan Ginting, juga tentang dana hibah Rp. 96 miliar untuk pembangunan gedung Kantor Kejatisu tahun 2025.

"Dana hibah itu semula diperuntukan untuk rumah ibadah. Tapi DPRD Sumut memilih pakai selimut dan bersembunyi, yang penting mereka aman," kata Gandi

Hal itu lanjut Gandi Parapat sangat janggal tetapi bagi KPK atau Kejagung tidak masalah.Dana hibah Rp. 96 miliat itu sampai saat ini masih dianggap Kejagung sebagai angin lalu.

"Apakah dana hibah untuk membangun Gedung Kantor Kejatisu itu harus menimbulkan masalah lagi bagi keagamaan ataupun lainnya untuk menerima hibah. Setau kita semua departemen punya anggaran tersendiri dari Pemerintah Pusat. Apakah Kejatisu sudah jadi swasta atau milik pribadi, sehingga Pemprov Sumut memberikan bantuan dana hibah Rp. 96 miliar," sindir Gandi.

Semua itu sangat lucu, namun Gandi tidak berani memprotes atau mengkritik Keluarga Presiden ke 7 dan menantunya Gubernur Sumut Bobby Nasution, karena masih sangat kuat dan bisa beresiko kepada dirinya.

"Jadi protes protes atau keinginan dari lapisan masyarakat yang begitu semangat agar penuntasan kasus OTT PUPR Sumut menyeret Bobby Nasution oleh KPK, tapi ingat KPK sangat lihai dan tidak mau menanggung resiko, pasti mereka sangat pintar," kata Gandi.

Gandi pun berharap bagi masyarakat Sumut yang memberikan tanggapan terkait Bobby Nasution dalam pusaran kasus korupsi tersangka Kadis PUPR Sumut Topan Ginting jangan terlalu optimis KPK menjeratnya menjadi tersangka.

"Jika ada nama Jokowi dan keluarganya di KPK. Terbalik pun langit, KPK tidak ada gunanya. Namun element masyarakat tidak dilarang bersuara dan saya sangat menghormati semuanya itu," tandas Gandi Parapat.

SHARE:
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru